Tema
|
REBT (Rational Emotive Behavior Therapy)
|
Judul Jurnal
|
Application
Of Rational Emotive Behaviour Therapy In Addressing The Problems Of Bulliying
In The School: A Case Study
|
Nama Jurnal
|
Journal
of Educational Psychology & Counseling
|
Volume & Halaman
|
Volume 6, Pages
123-128
|
Tahun
|
2012
|
Penulis
|
Nurfadhilah Yahya &
Mohammed Sharif Mustaffa
|
Tujuan Penelitian
|
Penelitian ini
bertujuan untuk menguji pendekatan teoritis yang dapat digunakan untuk membantu klien dalam memecahkan suatu masalah.
Fokus REBT adalah untuk membantu klien agar lebih memahami hubungan
antara keyakinan irasional mereka dan masalah mereka sekarang. Jadi, konselor
mengambil peran dan bertujuan untuk mengekspos keyakinan irasional dan untuk
menantang nilai mereka kepada klien.
|
Metode Penelitian
|
Teknik di REBT seperti role-playing diterapkan dalam sesi ini karena perilaku
klien yang tidak rasional. Klien berperilaku tidak tepat dan cara karena pikiran negatif. Berdasarkan
pembacaan konselor pada teori menunjukkan bahwa itu adalah cocok untuk diterapkan dalam sesi untuk
membantu klien mencapai tujuan dan kesuksesannya dalam kehidupan. Konseling merupakan
salah satu langkah yang bisa ditempuh dalam memecahkan masalah bullying di
sekolah itu. Tujuan konseling yang dilakukan adalah mengubah pemikiran
irasional menjadi pemikiran rasional di Indonesia Agar bisa mengubah emosi
dan kelakuan perilaku siswa, tapi itu tergantung pada individu. Sesi
konseling ini merupakan sesi yang berlangsung antara seorang individu dengan
seorang konselor yang ada. Terapis menggunakan metode langsung seperti
mengajar, saran, untuk memaksa, dan memperdebatkan klien untuk mengubah
pemikiran irasional menjadi pemikiran rasional.
REBT juga, mengajari klien bagaimana memperdebatkan
kepercayaan diri dan tingkah lakunya di masa depan.
Teori ini berdasarkan pandangan bahwa kognitif,
emosional dan tingkah laku berinteraksi secara signifikan, dan hubungan
antara sebab dan akibat. Hipotesis dasar REBT adalah bahwa emosi terdiri dari
kepercayaan, evaluasi, interpretasi dan reaksi dari kehidupan seseorang.
Melalui proses terapeutik, klien belajar keterampilan yang memberi mereka
alat untuk mengidentifikasi dan mempertanyakan keyakinan irasional yang
mereka inginkan memperoleh dan mengembangkan diri mereka sendiri. Klien akan
belajar cara mengganti pikiran yang tidak rasional dan efektif untuk secara
permanen mengubah emosi mereka ke situasi baru.
|
Alat Ukur
|
Tidak dijelaskan
|
Hasil Penelitian
|
Dalam survei ini, kita dapat melihat bagaimana sesi konseling yang dilakukan sangat bermanfaat
bagi klien. Sebagai konselor dalam hal ini sesi telah menggunakan dua teori yang dianggap
dapat membantu klien dalam menangani masalah sedang dihadapi mereka, teori yang digunakan adalah REBT dan Pendekatan Islam. Dengan menggunakan teori ini
secara tidak langsung konselor sudah bisa mengerti dan belajar secara lebih
mendetail nanti tentang teori ini. Konselor menggunakan terapi REBT ini karena pernah dipelajari dan dipahami
secara keseluruhan dan telah ditemukan bahwa perilaku itu dipengaruhi oleh pemikiran klien yang sedang
sakit. Selain itu ada hubungan yang baik antara konselor dan klien sebelum klien telah
memberikan kepercayaan diri untuk menceritakan masalahnya. Ini karena klien melihat konselor adalah
seseorang yang asli, mudah diterima dan mengerti masalahnya Dalam sesi ini klien
juga harus menggunakan pengalaman, diri mereka sendiri, membentuk penilaian
internal dan siap bertumbuh. Oleh karena itu penggunaan REBT dan Pendekatan Islam dianggap tepat untuk sesi
yang dilakukan karena di akhiri klien akan bisa berpikir rasional dan menerima
kepastian Tuhan. Hal ini karena klien lebih cenderung mengekspresikan nilai
reaksi dan dalam arti alami.
|
Review
|
Jurnal ini tidak menjelaskan mengenai alat ukur yang
digunakan. Kesimpulannya, teori ini ditemukan cocok dan mudah digunakan karena
sederhana dan bisa dianggap efektif dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai
oleh klien. Studi tersebut menemukan bahwa hubungan kemanusiaan untuk
menerima tanpa syarat antara konselor dan klien adalah hal yang utama faktor
perubahan dan pertumbuhan untuk mencapai tujuan yang diinginkan klien.
|
Kamis, 11 Mei 2017
REVIEW JURNAL PSIKOLOGI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar